Dunia modifikasi memang tidak saja dimiliki oleh kaum Adam, kaum Hawa pun banyak yang menggemari. Contohnya adalah motor modifikasi HondaMega Pro 2008 kepunyaan Flo Meea. Modifikasi yang dilakukan menganut aliran Cafe Racer. Nyaris tidak tersisa wajah asli dari motor berlogo sayap mengepak tersebut.
Flo mempercayakan motor kesayangannya untuk digarap di bengkel Street Arts Custom yang bermarkas di Depok. Untuk mendapatkan hasil ini, Flo berdiskusi terlebih dahulu dengan sang modifikator untuk mendapatkan hasil yang diinginkannya. Flo juga seringkali terlibat langsung dalam proses modifikasi, seperti proses pemotongan rangka, hingga pengelasan. Itulah bukti wujud kecintaannya terhadap modifikasi roda dua. Flo sering terlibat dalam proses pengerjaan motor kesayangannya.
Modifikasi yang dilakukan hampir meliputi semua sektor, bagian asli yang tersisa hanyalah bagian rangka depan dan juga mesin. Robby sang modifikator masih mempercayakan mesin orisinil untuk masalah dapur pacu, nyaris tidak ada perubahan yang dilakukan pada sektor mesin. Hanya saja knalpot diganti dengan knalpot custom berbahan stainless, agar suara yang dikeluarkan lebih gahar.
Wajahnya menggunakan lampu ganda aftermarket, lampu sein terikat pada tabung shock. Speedometer mengadopsi kepunyaan aftermarket. Tangki menggunakan tangki custom, uniknya bagian dalamnya disekat menjadi dua bagian, sebelah kiri diisi oleh bahan bakar, sedangkan pada bagian kanan diisi oleh sistem kelistrikan. Motif airbrush bergerigi sengaja dipilih, untuk memperkuat aura mekanikal pada motor.
Motor tersebut dibuat dengan konsep single seater, sehingga hanya ada satu jok yang tersedia. Jok tersebut disemati dengan lampu sein, rem, dan juga lampu belakang, sehingga unsur safety tetap diutamakan.
Untuk urusan kaki-kaki, shock depan menggunakan kepunyaan Byson. Sasis asli bagian belakang dihilangkan sepenuhnya, digantikan dengan sasis custom. Rear shock bawaan digantikan dengan shock aftermarket. Velg depan menggunakan ukuran 18 inci lebar 250, dan velg belakang menggunakan ukuran 18 inci dengan lebar 300, keduanya dibalut dengan ban Shinko.
Flo mempercayakan motor kesayangannya untuk digarap di bengkel Street Arts Custom yang bermarkas di Depok. Untuk mendapatkan hasil ini, Flo berdiskusi terlebih dahulu dengan sang modifikator untuk mendapatkan hasil yang diinginkannya. Flo juga seringkali terlibat langsung dalam proses modifikasi, seperti proses pemotongan rangka, hingga pengelasan. Itulah bukti wujud kecintaannya terhadap modifikasi roda dua. Flo sering terlibat dalam proses pengerjaan motor kesayangannya.
Modifikasi yang dilakukan hampir meliputi semua sektor, bagian asli yang tersisa hanyalah bagian rangka depan dan juga mesin. Robby sang modifikator masih mempercayakan mesin orisinil untuk masalah dapur pacu, nyaris tidak ada perubahan yang dilakukan pada sektor mesin. Hanya saja knalpot diganti dengan knalpot custom berbahan stainless, agar suara yang dikeluarkan lebih gahar.
Wajahnya menggunakan lampu ganda aftermarket, lampu sein terikat pada tabung shock. Speedometer mengadopsi kepunyaan aftermarket. Tangki menggunakan tangki custom, uniknya bagian dalamnya disekat menjadi dua bagian, sebelah kiri diisi oleh bahan bakar, sedangkan pada bagian kanan diisi oleh sistem kelistrikan. Motif airbrush bergerigi sengaja dipilih, untuk memperkuat aura mekanikal pada motor.
Motor tersebut dibuat dengan konsep single seater, sehingga hanya ada satu jok yang tersedia. Jok tersebut disemati dengan lampu sein, rem, dan juga lampu belakang, sehingga unsur safety tetap diutamakan.
Untuk urusan kaki-kaki, shock depan menggunakan kepunyaan Byson. Sasis asli bagian belakang dihilangkan sepenuhnya, digantikan dengan sasis custom. Rear shock bawaan digantikan dengan shock aftermarket. Velg depan menggunakan ukuran 18 inci lebar 250, dan velg belakang menggunakan ukuran 18 inci dengan lebar 300, keduanya dibalut dengan ban Shinko.
Komentar
Posting Komentar